Shalat Duha [ Dhuha ] Tata cara, Bacaan, Arti, Hadits dan Keutamaannya

Posting Komentar
Illustrasi: merdeka.con

▪ INTISARI

"Sholat Dhuha" merupakan salah satu shalat sunah yang dikerjakan pada saat pagi menjelang siang yaitu ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang masuknya waktu salat zuhur. Shalat dhuha itu bisa dikerjakan minimal dua rakaat satu salam ini juga mempunyai berbagai macam keutamaan jika dikerjakan.

Waktu menjalankan shalat duha yaitu di antara dua shalat wajib, setelah salat subuh dan sebelum salat zuhur. Namun, usai melaksanakan subuh, umat Islam mesti menunggu terbitnya matahari terlebih dahulu.

Pada dasarnya, terdapat dua waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat, yaitu setelah sahalat subuh hingga pada saat matahari terbit, dan setelah shalat ashar hingga pada saat matahari tenggelam. 

Diriwayatkan Abu Hurairah, "Sesungguhnya Rasulullah melarang dua shalat; melarang shalat setelah shalat subuh hingga terbit matahari dan setelah ashar hingga terbenam matahari." (H.R. Al-Bukhari).

1. Niat dan Jumlah Rakaat Sholat Dhuha


Sebelum menjalankan shalat duha, terlebih dahulu mengucapkan niat untuk mengerjakannya. Niat tersebut dapat diucapkan dalam hati, dapat pula dilafalkan. Bacaan niat shalat duha dapat dilafalkan falam bahasa arab seperti di bawah ini.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

[ "Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā." ]

Artinya, "Aku berniat untuk melaksanakan shalat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT."

Shalat duha dikerjakan minimal dua rakaat. Namun, alangkah baiknya untuk menambah jumlah rakaat shalat duha. bilangan shalat dhuha dimulai dari 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 rakaat karena Nabi Muhammad S.A.W pernah melaksanakan shalat duha sebanyak 8 rakaat. Berdasarkan riwayat Ummu Hani', "Rasulullah S.A.W pada tahun terjadinya Fathu Makkah beliau melaksanakan shalat duha sebanyak delapan rakaat." (H.R. Bukhari).

Jika shalat duha dikerjakan lebih dari dua rakaat, maka pengerjaannya diutamakan sekali salam untuk dua rakaatnya lalu bangun lagi untuk membacakan niatnya.

2. Tata cara Melaksanakan Shalat Dhuha

Ilustrasi: Dream.co.id
Berikut Tata cara sholat dhuha yang benar dan sesuai yang dianjurkan para alim Ulama:
1. Niat sholat dhuha
2. Takbirotul Ihram (Mengangkat Kedua belah Tangan)
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat Ad-Dhuha
6. Rukuk dengan tuma'ninah
7. I'tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca surat As-Syams
14. Rukuk dengan tuma'ninah
15. I'tidal dengan tuma'ninah
16. Sujud dengan tuma'ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
18. Sujud kedua dengan tuma'ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma'ninah
20. Salam
21. Membaca doa sholat dhuha

3. Doa Usai Sholat Dhuha


Setelah mengerjakan shalat duha, maka dianjurkan pula untuk membaca beberapa Doa Setelah Shalat Dhuha sebagai berikut ini:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

[ "Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka." ]

Artinya: "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu."

Lalu diteruskan membaca doa

اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

[ "Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn." ]

Artinya, "Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak duha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."

4. Keutamaan Sholat Dhuha


Umat Islam yang mengerjakan shalat duha, berarti mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang beliau mewasiatkan kepada Abu Hurairah.

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat duha (setiap hari), dan salat witir sebelum tidur."

Selain itu, shalat duha juga dapat disamakan dengan sedekah. Bahwasannya baginda Nabi Rasulullah SAW pernah bersabda : "Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan salat duha dua rakaat," (H.R Muslim).

Lebih lengkapnya sebagai berikut:

1. Menjadi pahala sedekah

Rasulullah bersabda: “Disetiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah,s setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu”

2. Mendapatan Pahala Haji dan Umrah

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” ( HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan )


3. Pahala menurut banyaknya Rakaat

Rasulullah saw bersabda: Dari Abi Dzar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bila engkau melaksanakan dua rekaat shalat Dhuha maka engkau tidak dicatat sebagai hamba yang lalai, atau empat rekaat maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang muhsinin (berbuat baik), atau enam rakaat engkau akan dicatat sebagai hamba uang taat, atau delapan maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang juara (Sukses), atau sepuluh maka pada hari ini dosamu tidak dicatat, atau dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan rumah disurga”

4. Diampuni dosanya

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan” (HR. Tirmidzi)

5. Dicukupkan kebutuhannya pada hari itu

Rasulullah Bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu”

6.  Pahalanya melebihi Ghanimah 

Rasulullah Bersabda: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukan kepada tujuanpaling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah(keuntungan)nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab: “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya”


Dilansir dari blognya Tirto.id
Berbagilmu
Sharing knowledge and happiness.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter